Waktu Pelaksanaan Salat Ta’dil Arkan Sesuai Sunnah
Salat adalah ibadah fundamental dalam Islam, pilar agama yang menjadi fondasi bagi kehidupan seorang Muslim. Kualitas salat, di sisi lain, tidak hanya ditentukan oleh pelaksanaannya secara fisik, tetapi juga oleh pemenuhan rukun dan syaratnya, serta pelaksanaan ta’dil arkan (تعديل الأركان). Ta’dil arkan secara harfiah berarti "menyeimbangkan rukun-rukun." Dalam konteks salat, ia merujuk pada pelaksanaan setiap gerakan dan bacaan dalam salat dengan tenang, khusyuk, dan sempurna, memberikan setiap rukun haknya tanpa tergesa-gesa.
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang waktu pelaksanaan salat ta’dil arkan sesuai dengan tuntunan sunnah, merujuk pada hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan penjelasan para ulama. Pemahaman yang benar tentang hal ini sangat penting agar salat yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT dan memberikan dampak positif dalam kehidupan kita.
Definisi dan Urgensi Ta’dil Arkan
Ta’dil arkan bukan sekadar anjuran, melainkan kewajiban dalam salat. Para ulama sepakat bahwa ta’dil arkan adalah salah satu rukun salat. Artinya, jika ta’dil arkan tidak dipenuhi, maka salat tersebut tidak sah dan wajib diulang.
Dalil yang mendasari kewajiban ta’dil arkan sangat jelas, salah satunya adalah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA:
"Bahwasanya Nabi SAW masuk masjid, lalu masuklah seorang laki-laki, kemudian ia salat. Setelah selesai, ia datang kepada Nabi SAW dan memberi salam kepada beliau. Nabi SAW menjawab salamnya dan bersabda, 'Kembalilah dan salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat.' Maka orang itu kembali dan salat seperti semula. Kemudian ia datang lagi kepada Nabi SAW dan memberi salam kepada beliau. Nabi SAW menjawab salamnya dan bersabda, 'Kembalilah dan salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat.' Hal ini terjadi sampai tiga kali. Kemudian orang itu berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari ini. Ajarkanlah aku!' Maka Nabi SAW bersabda, 'Jika engkau hendak salat, bertakbirlah, kemudian bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an. Kemudian rukuklah sampai engkau thuma’ninah (tenang) dalam rukukmu. Kemudian bangkitlah dari rukuk sampai engkau berdiri tegak. Kemudian sujudlah sampai engkau thuma’ninah dalam sujudmu. Kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau duduk thuma’ninah.' (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW berulang kali memerintahkan orang tersebut untuk mengulangi salatnya karena tidak thuma’ninah dalam setiap gerakan. Thuma’ninah adalah bagian penting dari ta’dil arkan, yang berarti ketenangan dan kesempurnaan dalam setiap rukun salat.
Urgensi ta’dil arkan juga terletak pada dampaknya terhadap kekhusyukan salat. Ketika setiap gerakan dan bacaan dilakukan dengan tenang dan penuh kesadaran, hati akan lebih mudah hadir dan terhubung dengan Allah SWT. Sebaliknya, salat yang dilakukan dengan tergesa-gesa akan menghilangkan kekhusyukan dan menjauhkan kita dari esensi ibadah.
Waktu Pelaksanaan Ta’dil Arkan dalam Setiap Rukun Salat
Waktu pelaksanaan ta’dil arkan adalah selama berlangsungnya setiap rukun salat. Artinya, setiap gerakan dan bacaan harus dilakukan dengan tenang dan sempurna, tanpa terburu-buru. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang waktu pelaksanaan ta’dil arkan dalam setiap rukun salat:
- Berdiri (Qiyam): Setelah takbiratul ihram, berdirilah dengan tegak dan tenang. Pandangan diarahkan ke tempat sujud. Bacalah doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat atau ayat Al-Qur'an lainnya dengan tartil (perlahan) dan tajwid yang benar. Berikan waktu yang cukup untuk merenungkan makna dari ayat-ayat yang dibaca.
- Rukuk: Setelah membaca surat, bertakbirlah dan rukuklah dengan sempurna. Punggung lurus sejajar dengan kepala, kedua tangan memegang lutut. Ucapkan "Subhana Rabbiyal 'Adzimi wa bihamdih" minimal tiga kali dengan tenang. Pastikan thuma’ninah dalam posisi rukuk.
- I'tidal: Bangkitlah dari rukuk sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah." Setelah berdiri tegak, ucapkan "Rabbana lakal hamdu mil'as samawati wa mil'al ardhi wa mil'a ma bainahuma wa mil'a ma syi'ta min syai'in ba'du." Berdirilah dengan tenang dan thuma’ninah dalam posisi i'tidal.
- Sujud: Bertakbirlah dan sujudlah dengan sempurna. Letakkan dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari-jari kaki di atas lantai. Ucapkan "Subhana Rabbiyal A'la wa bihamdih" minimal tiga kali dengan tenang. Pastikan thuma’ninah dalam posisi sujud. Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya, maka perbanyaklah doa dalam sujud.
- Duduk Antara Dua Sujud: Bangkitlah dari sujud sambil bertakbir dan duduklah dengan tenang. Letakkan telapak kaki kiri di bawah paha dan betis kaki kanan, serta tegakkan kaki kanan. Letakkan kedua tangan di atas paha. Ucapkan "Rabbighfirli warhamni wajburni warfa'ni warzuqni wahdini wa'afini wa'fu 'anni" dengan tenang. Pastikan thuma’ninah dalam posisi duduk antara dua sujud.
- Tasyahud Akhir: Duduklah dengan tawarruk (meletakkan panggul di atas lantai dan mengeluarkan kaki kiri dari bawah kaki kanan). Letakkan tangan kanan di atas paha kanan dengan jari-jari menggenggam kecuali jari telunjuk yang diangkat saat mengucapkan "Asyhadu alla ilaha illallah." Letakkan tangan kiri di atas paha kiri. Bacalah tasyahud akhir dengan tartil dan thuma’ninah.
- Salam: Setelah membaca tasyahud akhir dan shalawat, menolehlah ke kanan sambil mengucapkan "Assalamualaikum warahmatullah," kemudian menolehlah ke kiri sambil mengucapkan "Assalamualaikum warahmatullah." Pastikan mengucapkan salam dengan jelas dan thuma’ninah.
Dampak Positif Ta’dil Arkan terhadap Kualitas Salat
Pelaksanaan ta’dil arkan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kualitas salat, di antaranya:
- Meningkatkan Kekhusyukan: Ta’dil arkan membantu menciptakan ketenangan dan kesadaran dalam setiap gerakan dan bacaan salat, sehingga hati lebih mudah hadir dan terhubung dengan Allah SWT.
- Menghadirkan Kesadaran Makna: Dengan melakukan setiap rukun dengan tenang, kita memiliki waktu untuk merenungkan makna dari bacaan-bacaan salat, sehingga salat tidak hanya menjadi gerakan fisik semata, tetapi juga ibadah yang penuh makna.
- Menjauhkan dari Kelalaian: Ta’dil arkan mencegah kita dari melakukan salat dengan tergesa-gesa dan lalai, sehingga kita dapat fokus dan konsentrasi dalam beribadah.
- Mendapatkan Pahala yang Lebih Besar: Salat yang dilakukan dengan ta’dil arkan akan lebih dicintai oleh Allah SWT dan memberikan pahala yang lebih besar bagi pelakunya.
- Membentuk Karakter yang Lebih Baik: Salat yang berkualitas akan berdampak positif pada karakter dan perilaku kita sehari-hari. Orang yang menjaga salatnya akan cenderung lebih sabar, jujur, amanah, dan bertanggung jawab.
Tabel: Perbandingan Durasi Minimal Ta’dil Arkan dalam Salat
Berikut adalah estimasi durasi minimal untuk melakukan ta’dil arkan dalam setiap rukun salat. Durasi ini bersifat relatif dan dapat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing individu, namun tetap harus memperhatikan thuma’ninah dan kesempurnaan gerakan.
| Rukun Salat | Bacaan/Gerakan | Durasi Minimal (Detik) | Catatan |
|---|---|---|---|
| Berdiri (Qiyam) | Doa Iftitah | 5 | Sesuaikan dengan panjang doa |
| Al-Fatihah | 7 | Baca dengan tartil dan tajwid yang benar | |
| Surat Pendek | 5 | Sesuaikan dengan panjang surat | |
| Rukuk | Subhana Rabbiyal 'Adzimi wa bihamdih (3x) | 3 | Pastikan punggung lurus dan tangan memegang lutut |
| I'tidal | Sami'allahu liman hamidah | 1 | |
| Rabbana lakal hamdu | 3 | Berdiri tegak dan tenang | |
| Sujud | Subhana Rabbiyal A'la wa bihamdih (3x) | 3 | Pastikan semua anggota sujud menyentuh lantai |
| Duduk Antara 2 Sujud | Rabbighfirli (1x) | 2 | Duduk dengan tenang dan thuma’ninah |
| Tasyahud Akhir | Tasyahud Akhir | 10 | Baca dengan tartil dan perhatikan makna |
| Salam | Assalamualaikum warahmatullah (kanan & kiri) | 2 | Ucapkan dengan jelas dan menoleh ke arah yang benar |
Penting: Tabel ini hanya memberikan estimasi minimal. Idealnya, durasi ta’dil arkan dapat diperpanjang sesuai dengan kemampuan dan kekhusyukan masing-masing individu. Yang terpenting adalah memastikan thuma’ninah dan kesempurnaan dalam setiap gerakan dan bacaan.
Kesimpulan
Ta’dil arkan adalah bagian integral dari salat yang sah dan berkualitas. Pelaksanaannya yang benar akan meningkatkan kekhusyukan, menghadirkan kesadaran makna, menjauhkan dari kelalaian, dan memberikan pahala yang lebih besar. Oleh karena itu, marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan ta’dil arkan dalam setiap salat yang kita lakukan, agar salat kita diterima oleh Allah SWT dan memberikan dampak positif dalam kehidupan kita. Dengan memahami dan mengamalkan ta’dil arkan, kita tidak hanya memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga meningkatkan kualitas spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT memberikan kita taufik dan hidayah untuk senantiasa memperbaiki kualitas salat kita. Aamiin.