Salat merupakan rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Namun, dalam Islam, terdapat keringanan (rukhsah) bagi mereka yang memiliki udzur syar’i, termasuk orang sakit (maridh), untuk melaksanakan salat sesuai dengan kemampuannya. Keringanan ini didasarkan pada prinsip kemudahan dan penghapusan kesulitan dalam agama Islam, sebagaimana firman Allah SWT:
Salat adalah rukun Islam yang kedua, dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi syarat. Dalam kondisi normal, salat dilaksanakan lima kali sehari pada waktu-waktu yang telah ditentukan, yaitu Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Namun, Islam memberikan keringanan (rukhsah) bagi mereka yang sakit (maridh) untuk melaksanakan salat dengan cara yang lebih mudah, tanpa mengurangi esensi dan kewajibannya. Salah satu aspek penting dalam salat maridh adalah waktu pelaksanaannya, yang harus tetap sesuai dengan tuntunan sunnah. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang waktu pelaksanaan salat maridh sesuai sunnah, dengan merujuk pada dalil-dalil dari Al-Qur'an, hadis, dan pendapat para ulama.
Salat merupakan rukun Islam yang kedua dan tiang agama. Ia adalah kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan oleh setiap Muslim yang baligh dan berakal, dalam kondisi apapun. Namun, bagaimana jika seseorang sedang sakit (maridh) dan kesulitan untuk melaksanakan salat seperti biasa? Islam memberikan keringanan (rukhsah) dan panduan khusus dalam kondisi ini, yang dikenal dengan Salat Maridh. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang keutamaan, manfaat, dan panduan pelaksanaan Salat Maridh, dengan tujuan memberikan pemahaman yang komprehensif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya ibadah salat, bahkan dalam kondisi sakit.
Salat adalah rukun Islam yang kedua, sebuah kewajiban fundamental bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Salat bukan hanya sekadar gerakan dan bacaan, melainkan juga sebuah sarana komunikasi langsung antara hamba dengan Sang Pencipta. Dalam kondisi normal, salat dilaksanakan dengan berdiri tegak, namun Islam memberikan keringanan (rukhsah) bagi mereka yang tidak mampu, seperti orang sakit. Salah satu bentuk keringanan tersebut adalah salat Maridh, yaitu salat yang dilakukan dalam kondisi sakit. Artikel ini akan membahas secara mendalam tata cara salat Maridh yang benar, berdasarkan panduan dari Al-Quran, Sunnah, dan pendapat para ulama.