Waktu Pelaksanaan Salat Hajat Sesuai Sunnah
Salat Hajat adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Salat ini dikerjakan dengan tujuan memohon kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan yang dimiliki segera dikabulkan. Meskipun bukan ibadah wajib, Salat Hajat memiliki keutamaan yang besar dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam keadaan sulit atau ketika memiliki kebutuhan mendesak. Untuk mendapatkan keberkahan dan ijabah yang optimal, penting untuk memahami waktu pelaksanaan Salat Hajat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan para ulama.
Landasan Syariat dan Keutamaan Salat Hajat
Salat Hajat memiliki landasan yang kuat dalam syariat Islam, meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-Quran. Dasar hukum Salat Hajat dapat ditemukan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT dalam setiap keadaan. Salah satu hadits yang sering dijadikan rujukan adalah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, yang menjelaskan tentang tata cara Salat Hajat dan doa yang dibaca setelahnya.
Selain itu, para ulama juga telah sepakat bahwa Salat Hajat adalah ibadah yang dianjurkan (mustahab) berdasarkan kaidah umum dalam Islam yang menganjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalil lain yang mendukung pelaksanaan Salat Hajat adalah firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 186:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT senantiasa dekat dengan hamba-Nya dan mengabulkan doa orang yang memohon kepada-Nya. Salat Hajat menjadi salah satu cara untuk memohon kepada Allah SWT dengan khusyuk dan penuh harapan.
Keutamaan Salat Hajat sangatlah besar. Selain sebagai sarana memohon dikabulkannya hajat, Salat Hajat juga memiliki beberapa keutamaan lain, di antaranya:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Salat Hajat adalah bentuk ibadah yang menunjukkan ketundukan dan kepatuhan seorang hamba kepada Allah SWT. Dengan mengerjakan Salat Hajat, seorang hamba akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan keimanan serta ketakwaannya.
- Menghilangkan kegelisahan dan kecemasan: Ketika seseorang memiliki masalah atau hajat yang mendesak, ia seringkali merasa gelisah dan cemas. Salat Hajat dapat menjadi sarana untuk menenangkan hati dan pikiran, serta menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
- Mendapatkan pertolongan Allah SWT: Allah SWT berjanji akan menolong hamba-Nya yang berdoa dan memohon kepada-Nya. Salat Hajat adalah salah satu cara untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam menghadapi berbagai masalah dan kesulitan.
- Mendapatkan keberkahan dalam hidup: Dengan mengerjakan Salat Hajat, seorang hamba berharap mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dalam segala aspek kehidupannya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Waktu Utama Pelaksanaan Salat Hajat Sesuai Sunnah
Meskipun Salat Hajat dapat dikerjakan kapan saja, terdapat beberapa waktu yang dianggap lebih utama dan dianjurkan untuk melaksanakan Salat Hajat. Waktu-waktu ini didasarkan pada sunnah Rasulullah SAW dan pendapat para ulama. Berikut adalah beberapa waktu utama pelaksanaan Salat Hajat:
Sepertiga Malam Terakhir: Waktu sepertiga malam terakhir, yaitu antara tengah malam hingga menjelang waktu subuh, merupakan waktu yang sangat utama untuk melaksanakan Salat Hajat. Pada waktu ini, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda:
"Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Melaksanakan Salat Hajat pada waktu ini memiliki keutamaan yang sangat besar dan diharapkan doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Antara Maghrib dan Isya: Waktu antara Maghrib dan Isya juga merupakan waktu yang baik untuk melaksanakan Salat Hajat. Pada waktu ini, umat Islam biasanya memiliki waktu luang setelah melaksanakan Salat Maghrib. Memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan Salat Hajat dan berdoa kepada Allah SWT adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Setelah Salat Fardhu: Setelah melaksanakan Salat Fardhu, khususnya Salat Subuh dan Salat Isya, juga merupakan waktu yang baik untuk melaksanakan Salat Hajat. Setelah melaksanakan Salat Fardhu, hati dan pikiran biasanya lebih tenang dan khusyuk, sehingga lebih mudah untuk memohon kepada Allah SWT dengan penuh harapan.
Hari Jumat: Hari Jumat merupakan hari yang istimewa dalam Islam. Pada hari ini, terdapat waktu mustajab untuk berdoa, yaitu waktu antara Salat Asar dan Maghrib. Memanfaatkan waktu ini untuk melaksanakan Salat Hajat dan berdoa kepada Allah SWT sangat dianjurkan.
Saat Mengalami Kesulitan atau Musibah: Ketika seseorang mengalami kesulitan atau musibah, ia dapat segera melaksanakan Salat Hajat untuk memohon pertolongan Allah SWT. Dalam keadaan sulit, Salat Hajat dapat menjadi sarana untuk menenangkan hati dan pikiran, serta menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Hajat Sesuai Sunnah
Tata cara pelaksanaan Salat Hajat pada dasarnya sama dengan tata cara pelaksanaan salat sunnah lainnya. Namun, terdapat beberapa perbedaan kecil yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tata cara pelaksanaan Salat Hajat sesuai sunnah:
- Niat: Niat Salat Hajat di dalam hati. Contoh niat: "Aku niat salat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar."
- Membaca Doa Iftitah: Membaca doa iftitah.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek: Membaca surat pendek setelah membaca surat Al-Fatihah. Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama adalah surat Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua adalah surat Al-Ikhlas. Namun, boleh juga membaca surat pendek lainnya.
- Rukuk: Rukuk dengan membaca tasbih "Subhana Rabbiyal 'Adzimi Wabihamdi."
- I'tidal: Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah." Kemudian membaca "Rabbana Lakal Hamdu."
- Sujud: Sujud dengan membaca tasbih "Subhana Rabbiyal A'la Wabihamdi."
- Duduk Antara Dua Sujud: Duduk antara dua sujud sambil membaca doa "Rabbighfirli Warhamni Wajburni Warfa'ni Warzuqni Wahdini Wa'afini Wa'fu Anni."
- Sujud Kedua: Sujud kedua dengan membaca tasbih yang sama seperti sujud pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua: Bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk untuk membaca tasyahud akhir.
- Salam: Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
- Berdoa: Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa setelah Salat Hajat. Doa ini berisi permohonan kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan yang dimiliki segera dikabulkan. Doa setelah Salat Hajat dapat dibaca dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia.
Doa Setelah Salat Hajat dan Adab Berdoa
Setelah melaksanakan Salat Hajat, sangat dianjurkan untuk membaca doa khusus yang berisi permohonan kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan yang dimiliki segera dikabulkan. Doa setelah Salat Hajat dapat dibaca dengan bahasa Arab atau bahasa Indonesia. Berikut adalah contoh doa setelah Salat Hajat dalam bahasa Arab:
"لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِيْ ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ"
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Lembut lagi Maha Pemurah. Maha Suci Allah, Tuhan Pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu segala hal yang mendatangkan rahmat-Mu dan segala hal yang memastikan ampunan-Mu, keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau tinggalkan bagiku dosa kecuali Engkau ampuni, tidak pula kesusahan kecuali Engkau hilangkan, dan tidak pula suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
Selain membaca doa di atas, seseorang juga dapat memohon kepada Allah SWT dengan bahasa sendiri sesuai dengan hajat atau keinginan yang dimilikinya. Yang terpenting adalah memohon dengan khusyuk, penuh harapan, dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doanya.
Dalam berdoa, terdapat beberapa adab yang perlu diperhatikan agar doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Berikut adalah beberapa adab berdoa:
- Berwudhu: Sebelum berdoa, dianjurkan untuk berwudhu terlebih dahulu.
- Menghadap Kiblat: Menghadap kiblat saat berdoa.
- Mengangkat Kedua Tangan: Mengangkat kedua tangan saat berdoa.
- Memulai dengan Memuji Allah SWT: Memulai doa dengan memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Berdoa dengan Khusyuk dan Penuh Harapan: Berdoa dengan khusyuk, penuh harapan, dan keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa.
- Mengulangi Doa: Mengulangi doa sebanyak tiga kali.
- Mengakhiri dengan Mengucapkan Amin: Mengakhiri doa dengan mengucapkan "Amin."
- Bersabar dan Tidak Tergesa-gesa: Bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Percayalah bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa pada waktu yang tepat.
Data Tabel Waktu Pelaksanaan Salat Hajat Sesuai Sunnah
Berikut adalah tabel yang merangkum waktu-waktu utama pelaksanaan Salat Hajat sesuai sunnah, beserta keterangannya:
| Waktu Pelaksanaan | Keterangan | Dalil Pendukung |
|---|---|---|
| Sepertiga Malam Terakhir | Waktu antara tengah malam hingga menjelang waktu subuh. Waktu yang sangat utama untuk berdoa karena Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. | HR. Bukhari dan Muslim: "Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan...'" |
| Antara Maghrib dan Isya | Waktu setelah Salat Maghrib dan sebelum Salat Isya. Waktu yang baik untuk melaksanakan ibadah sunnah karena biasanya umat Islam memiliki waktu luang. | Tidak ada dalil khusus yang secara spesifik menyebutkan waktu ini untuk Salat Hajat, namun dianjurkan berdasarkan keumuman anjuran memperbanyak ibadah sunnah pada waktu luang. |
| Setelah Salat Fardhu | Terutama setelah Salat Subuh dan Salat Isya. Hati dan pikiran biasanya lebih tenang dan khusyuk setelah melaksanakan Salat Fardhu. | Tidak ada dalil khusus yang secara spesifik menyebutkan waktu ini untuk Salat Hajat, namun dianjurkan berdasarkan keumuman anjuran berdoa setelah Salat Fardhu. |
| Hari Jumat | Waktu antara Salat Asar dan Maghrib. Hari Jumat merupakan hari yang istimewa dalam Islam dan terdapat waktu mustajab untuk berdoa. | Hadits-hadits tentang keutamaan hari Jumat dan adanya waktu mustajab untuk berdoa di antara Asar dan Maghrib. |
| Saat Mengalami Kesulitan/Musibah | Kapan saja saat seseorang mengalami kesulitan atau musibah. Salat Hajat menjadi sarana untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam menghadapi masalah. | Ayat Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 186: "...Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku..." Hadits-hadits yang menganjurkan berdoa dalam setiap keadaan. |
Tabel ini memberikan gambaran yang jelas mengenai waktu-waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Salat Hajat sesuai dengan sunnah. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa Salat Hajat dapat dikerjakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu.
Kesimpulan
Salat Hajat adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai sarana memohon kepada Allah SWT agar hajat atau keinginan yang dimiliki segera dikabulkan. Untuk mendapatkan keberkahan dan ijabah yang optimal, penting untuk memahami waktu pelaksanaan Salat Hajat sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan para ulama. Waktu-waktu utama pelaksanaan Salat Hajat adalah sepertiga malam terakhir, antara Maghrib dan Isya, setelah Salat Fardhu, hari Jumat, dan saat mengalami kesulitan atau musibah. Dengan melaksanakan Salat Hajat dengan khusyuk, penuh harapan, dan pada waktu yang tepat, insya Allah doa-doa kita akan dikabulkan oleh Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam melaksanakan Salat Hajat sesuai dengan sunnah.