Tata Cara Salat Istikharah yang Benar
Dalam kehidupan, kita sering dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang membingungkan. Keputusan penting seperti memilih pasangan hidup, pekerjaan, pendidikan, atau investasi seringkali menimbulkan keraguan dan kekhawatiran. Dalam Islam, kita diajarkan untuk tidak hanya mengandalkan akal dan pertimbangan manusia semata, tetapi juga memohon petunjuk dari Allah SWT melalui shalat Istikharah. Shalat ini adalah sarana untuk meminta bimbingan-Nya agar kita diberikan kemudahan dalam memilih yang terbaik sesuai dengan ridha-Nya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tata cara shalat Istikharah yang benar, adab-adab yang perlu diperhatikan, serta doa-doa yang dianjurkan.
Pengertian dan Keutamaan Salat Istikharah
Istikharah berasal dari kata khara, yakhtaru, yang berarti memilih atau meminta pilihan. Secara istilah, Istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan untuk memohon petunjuk Allah SWT dalam menentukan pilihan yang terbaik di antara beberapa pilihan yang ada. Shalat ini bukanlah cara untuk meramal masa depan atau mendapatkan jawaban pasti dalam bentuk mimpi, tetapi lebih merupakan upaya untuk menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT dan memohon agar hati kita dituntun kepada pilihan yang paling baik menurut pandangan-Nya.
Keutamaan shalat Istikharah sangatlah besar. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan suatu urusan, maka hendaklah ia mengerjakan shalat dua rakaat (shalat Istikharah), kemudian berdoa…" (HR. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat Istikharah ketika dihadapkan pada suatu pilihan. Dengan melaksanakan shalat ini, kita menunjukkan bahwa kita mengakui keterbatasan diri dan mengakui bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Selain itu, shalat Istikharah juga dapat menenangkan hati dan menghilangkan keraguan, karena kita telah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Istikharah
Berikut adalah tata cara pelaksanaan shalat Istikharah yang benar, berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW dan para ulama:
Niat: Niat shalat Istikharah dilakukan di dalam hati. Tidak ada lafadz khusus yang diucapkan. Cukup dengan berniat dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah Istikharah karena Allah SWT.
Wudhu: Sebelum melaksanakan shalat, pastikan untuk berwudhu dengan sempurna sesuai dengan tuntunan syariat.
Shalat Dua Rakaat: Laksanakan shalat sunnah dua rakaat dengan tata cara yang sama seperti shalat sunnah lainnya.
- Rakaat Pertama: Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat Al-Kafirun.
- Rakaat Kedua: Setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat Al-Ikhlas.
Namun, jika tidak hafal kedua surat tersebut, boleh membaca surat lain yang dikuasai.
Membaca Doa Istikharah: Setelah salam, bacalah doa Istikharah dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Doa ini sangat penting karena merupakan inti dari shalat Istikharah. Doa Istikharah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
"Allahumma inni astakhiruka bi’ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as’aluka min fadhlika al-‘azhim. Fa innaka taqdiru wala aqdiru, wa ta’lamu wala a’lamu, wa anta ‘allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro (sebutkan urusan yang dihadapi) khoirun li fi dini wa ma’asyi wa ‘aqibati amri, faqdurhu li wa yassirhu li tsumma barik li fihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro (sebutkan urusan yang dihadapi) syarrun li fi dini wa ma’asyi wa ‘aqibati amri, fasrifhu ‘anni wasrifni ‘anhu, waqdur li al-khoiro haitsu kana tsumma ardhini bihi."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon dari karunia-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau Maha Mampu sedangkan aku tidak mampu, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan urusan yang dihadapi) baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah untukku, kemudian berkahilah aku di dalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan urusan yang dihadapi) buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku, maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah untukku kebaikan di mana pun ia berada, kemudian ridhailah aku dengannya."
Saat membaca doa, ketika sampai pada kalimat "(sebutkan urusan yang dihadapi)", sebutkanlah dengan jelas urusan yang sedang dihadapi. Jika ragu dalam menyebutkannya, boleh diulang beberapa kali.
Berpikir dan Berusaha: Setelah melaksanakan shalat Istikharah dan membaca doanya, jangan hanya menunggu jawaban dalam bentuk mimpi atau ilham. Tetaplah berpikir jernih, meminta pendapat dari orang-orang yang bijak dan berpengalaman, serta berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan.
Menerima Hasil dengan Ridha: Setelah melakukan segala upaya, terimalah hasil akhir dengan lapang dada dan penuh keyakinan bahwa itulah yang terbaik menurut Allah SWT. Jika urusan tersebut dimudahkan, maka bersyukurlah. Jika urusan tersebut dihalangi, maka bersabarlah dan yakinlah bahwa Allah SWT telah menyiapkan yang lebih baik untuk kita.
Adab dan Etika dalam Melaksanakan Salat Istikharah
Selain tata cara pelaksanaan yang benar, terdapat beberapa adab dan etika yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat Istikharah:
Niat yang Ikhlas: Laksanakan shalat Istikharah hanya karena Allah SWT, bukan karena tujuan duniawi atau karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi.
Khusyuk dan Tawadhu: Laksanakan shalat dengan khusyuk, tenang, dan penuh penghayatan. Hindari pikiran-pikiran yang mengganggu dan fokuskan hati kepada Allah SWT.
Berpakaian Rapi dan Bersih: Kenakan pakaian yang rapi dan bersih saat melaksanakan shalat Istikharah. Hal ini menunjukkan rasa hormat kita kepada Allah SWT.
Menghadap Kiblat: Pastikan untuk menghadap kiblat saat melaksanakan shalat Istikharah.
Berdoa dengan Sungguh-Sungguh: Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikan petunjuk yang terbaik.
Tidak Tergesa-gesa: Jangan tergesa-gesa dalam melaksanakan shalat Istikharah. Lakukan dengan tenang dan santai agar hati lebih fokus dan khusyuk.
Mengulang Salat Istikharah: Jika masih ragu setelah melaksanakan shalat Istikharah, boleh mengulangi shalat tersebut beberapa kali, terutama jika belum ada tanda-tanda yang jelas.
Konsultasi dengan Orang yang Bijak: Setelah melaksanakan shalat Istikharah, konsultasikan urusan yang dihadapi dengan orang-orang yang bijak, berpengalaman, dan memiliki pemahaman agama yang baik.
Data Tabel: Waktu yang Dianjurkan untuk Salat Istikharah
Tidak ada waktu khusus yang ditentukan untuk melaksanakan shalat Istikharah. Namun, sebagian ulama menganjurkan untuk melaksanakan shalat ini pada waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, seperti:
| No. | Waktu yang Dianjurkan | Keterangan |
|---|---|---|
| 1 | Sepertiga Malam Terakhir | Waktu ini sangat dianjurkan karena Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. |
| 2 | Antara Adzan dan Iqamah | Waktu ini juga merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. |
| 3 | Setelah Shalat Fardhu | Setelah melaksanakan shalat fardhu, luangkan waktu sejenak untuk berdoa dan melaksanakan shalat Istikharah. |
| 4 | Hari Jumat | Hari Jumat adalah hari yang penuh berkah dan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. |
| 5 | Saat Hujan Turun | Saat hujan turun, pintu langit terbuka dan doa-doa lebih mudah dikabulkan. |
| 6 | Saat Sujud dalam Shalat | Saat sujud, posisi kita paling dekat dengan Allah SWT, sehingga doa-doa lebih mudah dikabulkan. |
Perlu diingat bahwa waktu-waktu di atas hanyalah anjuran. Shalat Istikharah dapat dilaksanakan kapan saja ketika kita dihadapkan pada suatu pilihan yang membingungkan. Yang terpenting adalah melaksanakan shalat dengan khusyuk, ikhlas, dan penuh keyakinan kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Salat Istikharah adalah sarana yang sangat berharga bagi umat Islam untuk memohon petunjuk Allah SWT dalam menghadapi pilihan-pilihan sulit. Dengan melaksanakan shalat ini dengan benar, disertai dengan adab dan etika yang baik, kita menunjukkan bahwa kita mengakui keterbatasan diri dan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Jangan hanya mengandalkan akal dan pertimbangan manusia semata, tetapi libatkanlah Allah SWT dalam setiap keputusan penting yang kita ambil. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dalam memilih yang terbaik sesuai dengan ridha-Nya. Amin.