Dalil Idul Adha dalam Al-Quran dan Hadis

Dalil Idul Adha dalam Al-Quran dan Hadis

Dalil Idul Adha dalam Al-Quran dan Hadis

Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar dalam agama Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Hari raya ini memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS. Namun, atas kehendak Allah, Nabi Ismail AS digantikan dengan seekor domba. Peristiwa ini menjadi simbol ketaatan, pengorbanan, dan kepatuhan seorang hamba kepada perintah Tuhannya.

Perayaan Idul Adha tidak hanya sekadar perayaan seremonial, tetapi juga memiliki landasan syariat yang kuat dalam Al-Quran dan Hadis. Artikel ini akan mengkaji secara mendalam dalil-dalil tersebut, guna memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dasar hukum dan makna spiritual dari ibadah kurban.

Dalil Al-Quran tentang Ibadah Kurban

No Title

Al-Quran, sebagai sumber utama hukum Islam, memberikan landasan yang kokoh bagi pelaksanaan ibadah kurban. Beberapa ayat secara eksplisit maupun implisit menyinggung tentang perintah berkurban dan keutamaannya. Berikut adalah beberapa ayat yang menjadi rujukan utama:

  • Surah Al-Kautsar (108:2):

    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

    Fashalli lirabbika wanhar

    Artinya: "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah."

    Ayat ini secara jelas memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat dan berkurban. Para ulama tafsir sepakat bahwa kata "wanhar" (berkurbanlah) merujuk pada penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha. Perintah ini menunjukkan bahwa ibadah kurban adalah bagian integral dari ajaran Islam dan memiliki kedudukan yang penting.

  • Surah Al-Hajj (22:34):

    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

    Walikulli ummatin ja'alna mansakal liyazkurusmallahi 'ala ma razaqahum mim bahimatil an'ami fa ilahukum ilahun wahidun falahu aslimu wa bashshiril mukhbitin

    Artinya: "Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),"

    Ayat ini menjelaskan bahwa ibadah kurban bukanlah ajaran yang baru, melainkan telah disyariatkan kepada umat-umat terdahulu. Tujuan utama dari ibadah kurban adalah untuk mengingat nama Allah atas rezeki yang telah diberikan-Nya berupa binatang ternak. Ayat ini juga menekankan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa dan kita harus berserah diri kepada-Nya.

  • Surah Al-Hajj (22:36-37):

    وَٱلْبُدْنَ جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

    لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ

    Walbudna ja'alnaha lakum min sya'airillahi lakum fiha khairun fazkurusmallahi 'alaiha sawaffa fa iza wajabat junubuha fakulu minha wa at'imul qani'a wal mu'tarra kazalika sakhkharnaha lakum la'allakum tashkurun. Lan yanalallaha luhumuha wa la dima'uha wa lakin yanaluhut taqwa minkum kazalika sakhkharnaha lakum litukabbirullaha 'ala ma hadakum wa bashshiril muhsinin.

    Artinya: "Dan unta-unta itu Kami jadikan untuk kamu sebagian dari syiar Allah, pada yang demikian itu terdapat kebaikan yang banyak. Maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untukmu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

    Ayat ini menjelaskan bahwa hewan kurban adalah bagian dari syiar Allah dan mengandung banyak kebaikan. Ayat ini juga memerintahkan untuk menyebut nama Allah ketika menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan. Yang paling penting, ayat ini menegaskan bahwa Allah tidak membutuhkan daging atau darah hewan kurban, melainkan yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kita.

Dalil Hadis tentang Ibadah Kurban

No Title

Selain Al-Quran, Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan banyak informasi dan penjelasan tentang ibadah kurban. Hadis-hadis tersebut menjelaskan tata cara pelaksanaan kurban, keutamaannya, dan hukum-hukum yang terkait dengannya. Berikut adalah beberapa hadis penting tentang ibadah kurban:

  • Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim:

    عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

    Dari Anas RA berkata: Nabi SAW berkurban dengan dua ekor domba kibas berwarna putih bercampur hitam yang bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangannya sendiri sambil menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kakinya di atas sisi leher kedua domba itu.

    Hadis ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih dua ekor domba. Beliau menyebut nama Allah dan bertakbir saat menyembelih, serta meletakkan kakinya di atas sisi leher hewan kurban. Hadis ini menjadi contoh bagi umat Islam untuk mengikuti sunnah Nabi dalam melaksanakan ibadah kurban.

  • Hadis Riwayat Tirmidzi:

    مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

    "Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah daripada menumpahkan darah (berkurban). Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kuku hewan kurban itu. Dan sesungguhnya darah hewan kurban itu akan sampai kepada Allah sebelum ia menetes ke bumi. Maka beruntunglah dirimu dengannya."

    Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan ibadah kurban. Amalan yang paling dicintai Allah pada hari Idul Adha adalah menumpahkan darah hewan kurban. Hewan kurban tersebut akan menjadi saksi bagi orang yang berkurban pada hari kiamat. Darah hewan kurban juga akan sampai kepada Allah sebelum menetes ke bumi, menunjukkan betapa besar pahala yang diberikan kepada orang yang berkurban.

  • Hadis Riwayat Ibnu Majah:

    مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

    "Barangsiapa yang memiliki kemampuan (untuk berkurban) namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami."

    Hadis ini merupakan peringatan keras bagi orang yang mampu berkurban namun tidak melaksanakannya. Nabi Muhammad SAW bahkan melarang orang tersebut untuk mendekati tempat shalat. Hadis ini menunjukkan bahwa ibadah kurban sangat dianjurkan bagi orang yang mampu dan merupakan bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.

Hukum-Hukum Terkait Ibadah Kurban

No Title

Ibadah kurban memiliki beberapa hukum yang perlu diperhatikan agar pelaksanaannya sesuai dengan syariat Islam. Hukum-hukum ini mencakup jenis hewan yang boleh dikurbankan, waktu penyembelihan, syarat-syarat hewan kurban, dan tata cara penyembelihan.

  • Jenis Hewan Kurban: Hewan yang boleh dikurbankan adalah hewan ternak, yaitu unta, sapi, kambing, dan domba. Hewan-hewan ini harus memenuhi syarat usia tertentu. Untuk unta minimal berusia 5 tahun, sapi minimal berusia 2 tahun, kambing minimal berusia 1 tahun, dan domba minimal berusia 6 bulan.
  • Waktu Penyembelihan: Waktu penyembelihan hewan kurban dimulai setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga sebelum terbenam matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah (hari Tasyrik). Menyembelih hewan kurban di luar waktu tersebut tidak sah.
  • Syarat-Syarat Hewan Kurban: Hewan kurban harus sehat, tidak cacat, dan tidak kurus. Hewan yang buta, pincang, sakit parah, atau sangat kurus tidak sah untuk dikurbankan.
  • Tata Cara Penyembelihan: Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan syariat Islam. Hewan harus disembelih dengan pisau yang tajam, dipotong pada bagian leher (tenggorokan dan kerongkongan), dan menyebut nama Allah saat menyembelih.

Hikmah dan Manfaat Ibadah Kurban

No Title

Ibadah kurban bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan, tetapi juga mengandung hikmah dan manfaat yang besar bagi individu maupun masyarakat. Di antara hikmah dan manfaat ibadah kurban adalah:

  • Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT: Ibadah kurban merupakan wujud ketaatan dan pengorbanan seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan berkurban, kita menunjukkan bahwa kita lebih mencintai Allah daripada harta benda yang kita miliki.
  • Meneladani Nabi Ibrahim AS: Ibadah kurban mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya demi menjalankan perintah Allah SWT. Dengan berkurban, kita berusaha meneladani keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam ketaatan dan pengorbanan.
  • Menumbuhkan Rasa Solidaritas dan Kepedulian Sosial: Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial di antara sesama anggota masyarakat.
  • Membersihkan Harta: Ibadah kurban merupakan salah satu cara untuk membersihkan harta yang kita miliki. Dengan berkurban, kita menyucikan harta kita dari hak-hak orang lain yang mungkin ada di dalamnya.
  • Mendekatkan Diri kepada Allah SWT: Ibadah kurban merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berkurban, kita berharap agar Allah SWT menerima amal ibadah kita dan memberikan pahala yang berlipat ganda.

Data Penerimaan dan Distribusi Hewan Kurban di Indonesia (Contoh)

Berikut adalah contoh data tabel mengenai penerimaan dan distribusi hewan kurban di Indonesia. Data ini bersifat ilustratif dan mungkin tidak mencerminkan data aktual.

TahunJumlah Hewan Kurban DiterimaJumlah Daging Kurban Didistribusikan (Ton)Jumlah Penerima Manfaat (Kepala Keluarga)Lembaga Penyalur Utama
20201.500.00030.0001.000.000Baznas, Dompet Dhuafa, PKPU, NU Care
20211.650.00033.0001.100.000Baznas, Dompet Dhuafa, PKPU, Muhammadiyah
20221.800.00036.0001.200.000Baznas, Dompet Dhuafa, PKPU, LazisMU
20231.950.00039.0001.300.000Baznas, Dompet Dhuafa, PKPU, NU Care, Muhammadiyah

Catatan: Data di atas adalah contoh dan perlu diverifikasi dengan data resmi dari lembaga terkait. Data ini menggambarkan tren peningkatan penerimaan dan distribusi hewan kurban di Indonesia, yang menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya ibadah kurban dan kepedulian sosial.

Kesimpulan

Idul Adha dan ibadah kurban memiliki landasan syariat yang kuat dalam Al-Quran dan Hadis. Ayat-ayat Al-Quran secara jelas memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan shalat dan berkurban, serta menjelaskan tentang keutamaan dan hikmah dari ibadah kurban. Hadis-hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan banyak informasi dan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan kurban, hukum-hukum yang terkait dengannya, dan keutamaannya.

Ibadah kurban bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan, tetapi juga mengandung hikmah dan manfaat yang besar bagi individu maupun masyarakat. Dengan berkurban, kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, meneladani Nabi Ibrahim AS, menumbuhkan rasa solidaritas dan kepedulian sosial, membersihkan harta, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah kurban jika memiliki kemampuan, sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

Tata Cara Idul Fitri yang Benar

Sal Moh Yusuf

Tata Cara Idul Adha yang Benar

Sal Moh Yusuf

Keutamaan dan Manfaat Idul Fitri

Sal Moh Yusuf